BERITA UTAMA

Gandeng Baristand Industri Surabaya, STKIP PGRI Sumenep Fasilitasi Implementasi Teknologi Mesin Iodisasi Garam di Desa Gersik Putih Sumenep


31 Oktober 2017, 14:48:08 WIB | Oleh: Suharto | Dibaca 404 kali
News

Gersik Putih, Selasa, 31 Oktober 2017

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Tim Pengabdi LPPM STKIP PGRI Sumenep tentang Pelatihan Produksi Garam Beryodium di Desa Gersik Putih yang diketuai oleh Noviyanto, MT. dan Iskandar, MEI. sebagai anggota, pada bulan Januari 2017, maka pada hari Selasa, tanggal 31 Oktober 2017 telah diadakan implementasi teknologi mesin Iodisasi garam konsumsi dengan Unit Dosing Injection Pump dari Balai Riset dan Standarisasi Industri Surabaya.

Dalam implementasi mesin iodisasi garam tersebut warga sangat antusias dan merasa senang karena harapan warga desa gersik putih untuk memproduksi garam beryodium sesuai SNI mulai terwujud. Untuk membuat garam beryodium dalam jumlah 5 kg hanya butuh 5 menit saja, artinya dalam satu jam  mesin tersebut mampu memproduksi garam konsumsi beryodium dalam jumlah 60-70 kg atau 1 sak atau perhari mampu memproduksi sekitar setengah ton garam konsumsi beryodium dengan asumsi 8 jam kerja.

Dalam presentasinya peneliti dari Baristand, Deny Suryana, MT,  menyebutkan spesifikasi mesin dosing iod garam tersebut adalah sebagai berikut :

-          Dimensi(pxlxt)        = 970 mm x 420 mm x 1430 mm -          Gear box ratio        = 01.50 -          Motor penggerak = 1 phase 0,37 kw ¾ HP 1400 rpm -          Screw                      = 1000 mm -          Rangka Mesin        = besi siku MS 40 mm

Mesin ini kemudian diserah terimakan oleh Kepala Balai Riset dan Standarisasi Industri Surabaya, Ir. Siti Rohmah Siregar, MM. kepada Ketua Koperasi Bina Usaha Lok Repot, Ahmad Siddiq yang disaksikan oleh Ketua STKIP PGRI Sumenep, Dr. Asmoni M.Pd.

Setelah acara ramah tamah dengan warga desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Sumenep, Ibu Siti Rohmah Siregar, Kepala Baristand, merasa senang dan antusias dengan sambutan warga, beliau mengatakan “insya Allah bulan November kami akan datang lagi kesini, akan diadakan monitoring terhadap mesin iodisasi yang dipakai warga untuk memproduksi garam beryodium untuk menguji kemampuan mesin tersebut selama satu bulan dioperasikan” ujar beliau.